Laman

Jumat, 12 November 2010

Mengintip Makanan Calon Jamaah Haji


Sudah Diterbitkan di Harian pagi Padang Ekspres
Makanan dan Petugas Diperiksa Tim Kesehatan Sebelum dibawa ke Asrama Haji
Rendang Padang dan Beras Solok dipuji jamaah luar Sumbar
Malam itu, Asrama Haji Padang sedang ramai. Ratusan Calon Jamaah Haji (CJH) baru saja menunaikan shalat Maghrib berjamaah, setelahnya para tamu Allah ini sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sebagian besar Cjh memilih untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Padang Ekspres mengikuti perjalanan CJH hingga ke meja makan. Di ruangan makan yang luas dan tertata dengan rapi itu CJH haji dilayani oleh petugas catering. Jamaah yang datang dari Payakumbuh, sawahlunto dan Padang ini makan sambil bercengkerama dengan rekan-rekannya. Walaupun masih di Padang, tas paspor dan dokumen tidak lepas dari sandangan mereka. Di sisi lain, sebelum dan sesudah makan CJH menyempatkan diri berbelanja keperluan di tanah suci seperti mukena, baju muslim, dan makanan yang tahan lama seperti rendang. Di sisi lain ada juga yang memperbaiki tas dokumennya, membeli tali rajut, rantai kacamata dan gembok.
Sebelumnya Padang Ekspres berkesempatan berbincang dengan satu rombongan dari Payakumbuh yang sedang makan bersama. Mereka termasuk rombongan terakhir yang makan. Saat bergabung mereka tinggal berlima. Ada yang sudah selesai makan dan sedang menghisap rokok. Mereka mengaku senang dengan pelayanan Panitia di asrama haji Padang. Edi Pata (58) salah satu CJH asal kota Batiah ini mengaku sangat puas dengan pelayanan catering di Asrama haji. Ceritanya, CJH asal Payakumbuh sampai di Asrama Haji Padang pada pukul 13.30 Wib, beberapa menit kemudian, CJH sudah disuguhkan snack berupa bubur kacang hijau. Saat malam datang, sesudah shalat Maghrib jamaah sudah diperbolehkan mencicipi makan malam. Nasi dan Sambal disediakan secara prasmanan. CJH boleh ambil dan pilih sendiri, boleh juga minta tolong pada petugas catering. Untuk makan, CJH bisa makan di meja makan atau di lesehan yang disiapkan oleh panitia.  
Setelah jamaah selesai makan, petugas dengan sigap membersihkan ruangan tersebut, mencuci piring, menyapu, dan membersihkan meja. Sementara di meja masih banyak makanan yang tersisa.
Setelah selesai bekerja, beberapa pegawai catering duduk bersama-sama. Dengan baju batik, celana dasar, mereka terlihat rapi bak pegawai hotel. Koran inipun berkesempatan ngobrol dan berbicara mengenai pekerjaan mereka. 
Putra,22, menyampaikan sebelum sampai di Asrama Haji, masakan ini semuanya dimasak di Siteba, dengan pengawasan ketat oleh tim kesehatan.  “Apa yang dimasak dan banyaknya masakan ditentukan oleh PPIH, kami hanya mengerjakan. Biasanya setiap hari masakan selalu berganti-ganti,”ujarnya.
Dia mengungkapkan kebahagiaannya apabila bertugas di Asrama haji, menurutnya dia ikut berbangga jadi petugas yang melayani kebutuhan calon jamaah haji ini. “Rasanya berbahagia menyaksikan para CJH makan, usia mereka yang tua dan semangat yang tinggi untuk berhaji sering menjadi inspirasi untuk semangat bekerja. Saya jadi ikhlas menghadapinya dan memperlakukan mereka seperti orangtua sendiri,”ujarnya.
Ternyata bukan hanya masakan yang diperiksa tim kesehatan, namun bagian kesehatan juga memeriksa kebersihan, kesehatan petugas pegawai catering juga diperiksa. “Sebelum bertugas di Asrama haji, kami semua diperiksa. Jika ada yang dianggap sakit atau terinfeksi penyakit tertentu maka tidak akan diizinkan bertugas melayani jamaah haji,” ujar Ari, 23, salah satu pegawai catering.
Dalam menghadapi jamaah umumnya para pegawai telah berpengalaman dari tahun ke tahun. Banyak cerita mereka tentang kesan yang di dapat dari jamaah. Adakalanya jamaah yang memilih-milih menu, tergantung dari asal mereka. “Biasanya jamaah asal daerah lain akan memuji rendang Padang dan dan terpesona oleh enaknya masakan Padang,”ujar Putra. Saat makan jamaah juga sering bertanya beras yang dimasak, pegawai akan menjelaskan tentang beras Solok. Ternyata jamaah sangat suka dengan beras yang terkenal ini. (mg24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar